Minggu, 03 Januari 2010

Pembentukan Kepribadian Individu Didalam Keluarga dan Masyarakat


Setiap individu di dunia, pasti mengalami pembentukan kepribadian. Mulai dari kita masih kecil atau balita yang pastinya peranan keluarga sangatlah berpengaruh. Hal ini dikarenakan keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan intensitas waktu yang diberikan oleh keluarga sangatlah besar. Setiap keluarga menerapkan suatu norma yang berlaku untuk setiap anggota keluarganya. Dan jika norma tersebut dijalankan dengan baik, maka itu dapat membentuk kepribadian seseorang/ individu. Seiring berjalannya waktu, setiap individu akan terjun ke dalam masyarakat yang juga memiliki norma-norma yang telah disepakati sehingga setiap individu diharuskan untuk mematuhinya dan akan menjadi sebuah kepribadian bagi setiap individunya.

Dengan adanya pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri akan menjadi suatu susunan didalam kepribadian seseorang. Ketika individu menangkap suatu kejadian, pembelajaran, ataupun pemahaman, mereka akan merekamnya didalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu tersebut dalam bentuk perilaku. Sementara perasaan, akan membuat individu menilai suatu keadaan apakah itu positif atau negatif. Perasaan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuannya. Sehingga penilaian terhadap sesuatu dapat bersifat subyektif dan setiap individu dapat berbeda penilaiannya dengan individu lain. Saat pengetahuan dan perasaan, ditambah dengan dorongan naluri dari setiap individu dapat menjadikan kepribadian seseorang.

Sementara itu, ada beberapa factor yang mempengaruhi pembentukan pribadi, yaitu:

1. Faktor Biologis

Semua manusia normal dan sehat memiliki anggota tubuh yang utuh seperti tangan, kaki, kepala dan lainnya. Hal ini dapat menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat unik. Artinya, setiap individu tidak ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama, bahkan anak kembar pun.


2. Faktor Geografis (Lingkungan Fisik)

Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga hubungan antar individu dapat berjalan dengan baik dan menciptakan kepribadian setiap individu yang baik pula. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik juga.

3. Faktor Kebudayaan Khusus

Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.

Ketika semua faktor pembentukan kepribadian terangkum, adanya peranan keluarga dan masyarakat, dan setiap individu dapat menyusunnya dengan pengetahuan, perasaan, dan naluri, sehingga individu tersebut dapat membentuk kepribadian yang cocok dengannya juga bagi orang disekitarnya.

sumber gambar: http://3.bp.blogspot.com/_iCMy93XgANs/Sc2XpylsE9I/AAAAAAAAAFM/FILsoeG5OEg/s400/f4428_komunitas-karakter.jpg

Relasi Antar Masyarakat Suatu Penduduk Sehingga Menghasilkan Kebudayaan

Penduduk adalah sekumpulan orang yang menempati suatu wilayah. Sedangkan pengertian penduduk suatu negara adalah sekumpulan orang/ masyarakat yang mendiami suatu wilayah dan di dalamnya terdapat sebuah lembaga pemerintahan yang dipercayai masyarakat dapat mengatur tujuan dan jalannya kehidupan suatu negara bagi masyarakat tersebut.

Sedangkan masyarakat adalah sebagian kecil dari penduduk. Terbentuknya masyarakat adalah karena adanya hubungan saling membutuhkan. Sehingga hal ini membutuhkan interaksi dan komunikasi untuk terjalinnya suatu hubungan.


Kebudayaan diadopsi dari kata buddhayah (bentuk jamak dari buddhi) yang berasal dari bahasa Sansekerta, yang memiliki arti budi atau akal. Dalam pengertian sempit, budaya mencakup kesenian dengan semua cabang-cabangnya. Sedangkan pengertian secara luas, budaya mencakup semua aspek kehidupan manusia. Seperti bahasa, sistem pengetahuan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan keagamaan, dan kesenian.


Didalam sebuah penduduk, bisa saja terdapat lebih dari satu kelompok masyarakat. Ketika masyarakat berkumpul, maka mereka akan menentukan sebuah aturan yang telah disepakati bersama dan akan dijalankan dengan tanggung jawab penuh oleh setiap individu. Kemudian setiap individu memiliki kebutuhan masing-masing. Terkadang mereka melakukan sesuatu untuk mendapatkan kebutuhan mereka. Dan mungkin akan ada individu lain yang membantu sehingga terjalin suatu hubungan dan akan menjadi timbal balik antar individu. Ketika suatu hubungan itu menjadi kuat dan hubungan timbale balik itu terjalin terus maka akan menjadi sebuah kebiasaan yang akhirnya menjadi sebuah kebudayaan pada masyarakat tersebut. Dan jika kebudayaan pada suatu masyarakat dapat ditularkan kepada masyarakat lain dan dapat berkembang kepada semua masyarakat yang ada disuatu negara maka atau dengan kata lain mencakup kesemua penduduk suatu negara, maka kebudayaan itu akan menjadi kebudayaan nasional. Contohnya di Indonesia, kita mendengar bahwa gotong royong adalah kebudayaan yang ada sejak dulu dan sudah menjadi kebudayaan nasional.



sumber gambar: http://www.kdp.or.id/galleries/Bangun%20Jembatan.jpg